Kegiatan Revitalisasi Posyandu Tenggerlor Kunjang

Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri, 1999).

Kegiatan Revitalisasi Posyandu Tenggerlor Kunjang
Kegiatan revitalisasi posyandu pada dasarnya meliputi seluruh posyandu dengan perhatian utamanya pada posyandu yang sudah tidak aktif/rendah stratanya (pratama dan madya) sesuai kebutuhan, posyandu yang berada di daerah yang sebagian besar penduduknya tergolong miskin, serta adanya dukungan materi dan non materi dari tokoh masyarakat setempat dalam menunjang pelaksanaan kegiatan posyandu. Dukungan masyarakat sangat penting karena komitmen dan dukungan mereka sangat menentukan keberhasilan dan kesinambungan kegiatan posyandu (Depkes RI, 1999).


Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat besar, namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan. Keberadaan kader dan sarana yang ada merupakan modal dalam keberlanjutan posyandu. Oleh karena itu keberadaan posyandu harus terus ditingkatkan sehingga diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu posyandu pratama, madya, purnama, dan mandiri.


Kegiatan yang paling rutin dapat dilaksanankan adalah Imunisasi, imunisasi ialah upaya pemerintah untuk meningkatkan tingkat kekebalan/imunitas anak, yaitu bibit penyakit (kuman/antigen) yang telah dilemahkan, agar dalam tubuh anak terbentuk antibodi, sehingga kekebalan tubuh anak terhadap penyakit meningkat.

Imunisasi sejatinya tidak membutuhkan dana besar, bahkan di posyandu, anak-anak mendapatkan imunisasi secara gratis.

Komentar